Pendidikan memiliki peranan sangat penting dalam pembangunan kemampuan manusia agar dapat menghasilkan pribadi-pribadi manusia yang berkualitas. Pembangunan di bidang pendidikan menitikberatkan pada terciptanya kualitas sumber daya manusia yang maju dan mandiri karena pada dasarnya pendidikan merupakan institusi yang penting bagi proses penyiapan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar benar-benar berkualitas serta mempunyai keunggulan kompetitif sehingga mampu bersaing dalam situasi dunia yang semakin global.
Pada kenyataan sekarang ini membuktikan bahwa dunia pendidikan berkaitan erat dengan dunia kerja. Konsep pendidikan nasional dewasa ini mengacu kepada penyiapan tenaga kerja siap pakai. Motivasi sebagai penggerak siswa dalam memilih sekolah menengah khususnya sekolah kejuruan perlu diperhatikan. Motivasi merupakan keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai. Pasaribuan (1989:20) mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu tenaga dorongan, alasan dan kemauan dari dalam yang menyebabkan seseorang berbuat atau bertindak dan tindakan itu diarahkan pada tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sekolah yang mempersiapkan siswanya dengan berbagai pengetahuan dan ketrampilan untuk dapat memasuki dunia kerja. Dengan dibekali pengetahuan dan ketrampilan tersebut siswa-siswa dapat terampil, terdidik dan profesional serta menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara optimal dan produktif. Sehingga siswa lulusan Sekolah Menengah Kejuruan dapat siap menjadi tenaga kerja tingkat menengah dan dapat bersaing dalam perkembangan era teknologi ini. Sebagaimana halnya yang tercantum dalam tujuan pendidikan di SMK yaitu sebagai berikut:
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan siswa untuk menyiapkan mereka sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, dan profesional serta mengembangkan diri sejauh dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Keputusan Menteri, 2002:83).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut sekolah perlu membekali siswa supaya dapat mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Menurut Mangunharja (1994:9) bahwa untuk memasuki dunia kerja sangat diperlukan suatu kesiapan diri. Kesiapan diri tersebut antara lain meliputi kesiapan profesional, kesiapan sikap dan kepribadian, dan kesiapan berhubungan dengan orang lain. Yang dimaksud kesiapan profesional yaitu membekali diri dengan pengetahuan, keahlian dan kecakapan dalam bidang yang dimilikinya. Ada pun pengertian dari kesiapan sikap dan kepribadian yaitu dapat mengembangkan sikap bertanggung jawab, sikap jujur dan mandiri, serta dapat mengembangkan kepribadian baik itu pendewasaan emosi dan perasaan, budi dan pikiran, kehendak dan motivasi, arah dan cita-cita hidup, tindak tanduk dan perilaku. Sedangkan pengertian kesiapan dalam hubungan dengan orang lain yaitu usaha belajar untuk menerima orang lain apa adanya, belajar berkomunikasi dengan baik, belajar cara memulai persahabatan dengan orang lain.
Kesiapan kerja adalah keseluruhan kondisi individu yang meliputi kematangan fisik, mental, dan pengalaman serta adanya kemauan dan kemampuan untuk melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan. Ada 2 faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja, yaitu (1) faktor intern yang meliputi kematangan fisik, mental, tekanan, kreativitas, minat, bakat, intelegensi, kemandirian, penguasaan ilmu pengetahuan dan motivasi; dan (2) faktor ekstern yang mencakup peran masyarakat, keluarga, sarana dan prasarana sekolah, informasi dunia kerja, dan pengalaman PI.
Kaitannya dengan motivasi memilih sekolah menengah kejuruan dan kesiapan memasuki dunia kerja,

Leave a comment
Diharapka Memberikan Informasi Dan Feedback Yang sekiranya pantas Untuk Dibaca Ok .Kritikan Diterima Dengan Senang Hati....